Pagi, siang, sore, malam terhubung dalam rangkaian hari. Tuhan menciptakan suasana hari yang berbeda-beda. Mulai dari temaramnya fajar menuju pagi, terang di siang, gelap di malam. Tapi, di senja. Ah apa yah sampai sekarang belum bisa menemukan kata yang pas untuk senja. Dari segala kondisi di hari saya paling suka senja. Entah kenapa senja selalu bercerita.
Selalu, ketika saya berbicara tentang senja menggunakan bahasa yang indah untuk menginterpretasikan keindahannya juga. Bukannya tidak menyukai kondisi di lain senja, hanya saja senja lah yang bisa merangkum keadaan yang kita lakukan setelah setengah dari hari beraktivitas. Senja yang mampu menyediakan waktu dan kondisi alam yang tepat untuk berkontemplasi. Tepat karena senja tidak mempunyai waktu yang lama untuk singgah, maka dari itu janganlah kau titipkan cinta pada senja karena senja itu hanya sementara. Sengaja memang diberi waktu sebentar karena Tuhan hanya ingin hambanya menikmati sejenak, merenung lalu disambung dengan doa dari renungannya..
Di Tanah saya dilahirkan dan dibesarkan, Indonesia. Senja terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja. Tunggu saja dia, kau pasti akan menikmatinya dan tak akan rela ia pergi begitu saja. Senja di gunung, laut, hutan, jendela rumah. Selalu indah andai saja alam berkonspirasi menunjukkan kekuasaan-Nya.